Sinopsis Film Leher Angsa

Sinopsis Film Leher Angsa
Film Leher Angsa ini menceritakan sebuah desa yang semua penduduknya melakukan buang hajat (BAB) disebuah kali. Fasilitas yang cukup sehat di desa tersebut hanyalah sebuah WC Leher Angsa yang merupakan kepunyaan dari kepala desa di daerah tersebut. Di dalam desa tersebut terdapat seorang anak lelaki bernama Aswin yang mempunyai kegemaran dalam membaca dan juga cerdas. Ibunya meniggal ketika sedang bekerja, dikarenakan tertimpa oleh sebuah pesawat latih ringan. Sebenarnya pada saat itu merupakan giliran ayah Aswin yang harus bekerja, namun ayahnya lebih memilih untuk menyabung ayam. Aswin tidak mengerti dan tidak menerima, meskipun ayahnya sudah menyatakan hal tersebut merupakan kehendak Tuhan.
Fim Leher Angsa
Film Leher Angsa

Sinopsis Film Leher Angsa

Kemudian ayahnya menikah kembali, dan Aswin pun tentunya menjadi punya seorang ibu tiri. Aswin menyukai ibu barunya tersebut, namun merasa kasihan juga karena ibu tirinya tidak terbiasa buang hajat di sebuah kali. Kemudian Aswin meminta ayahnya untuk membuat seuah WC Leher Angsa seperti WC punya sang kepala desa untuk ibunya. Namun ayahnya berkata “ Nanti juga ibumu akan terbiasa”. Aswin jadi semakin membenci ayahnya, terlebih lagi keinginanya untuk mempunyai sepeda juga tidak dikabulkan oleh ayahnya.

Dalam film Leher Angsa ini, Aswin mempunyai tiga orang sahabat yang sekelas di sekolahnya. Mereka adalah Najib, Johan dan Sapar. Persoalan Sapar yang merupakan keluarga miskin membuat Aswin sedikit melupakan masalah dengan orang tuanya. Sapar terkena penyakit bisul, sehingga Sapar tidak masuk sekolah. Permasalahan bisul tersebut menjadi sebuah permasalahan penting yang harus diselesaikan, karena Sapar harus masuk sekolah lagi. Penyakit bisul akan sembuh ketika bisul itu pecah, namun sebelumnya bisul tersebut harus matang terlebih dahulu.  

Lain lagi dengan Johan, dia selalu ingin menunjukkan kemampuannya dalam bermain biola dan selalu mencari waktu yang tepat untuk melakukannya. Namun permainan biola yang dilakukan oleh Johan justru menjadi sebuah momok. Hal tersebut terjadi karena bag temann-temannya, suara yang keluar dari permainan biola Johan sangat mengerikan. Namun Aswin dapat melihat potensi dari permainan yang dilakukan oleh Johan. Kemudian Aswin meminta Johan untuk bermain biola di depan Sapar. Sapar yang mendengar suara dari permainan biola Johan jadi seperti cacing kepanasan karena tak kuasa mendengarnya. Setelah permainan biola dihentikan, Sapar pun menjadi lega, sehingga tanpa sadar bisulnya tertekan karena hendak duduk. Akhirnya penyakit Bisul Sapar pun pecah dan kemudian sembuh.

Walaupun sekarang sudah mempunyai ibu tiri yang baik, Aswin merasa rindu terhadap ibunya yang telah tiada.Sedangkan ayahnya dihinggapi penyakit bisul seperti Sapar. Namun Pak Tampan, ayah Aswin yang pelit itu tidak mau pergi puskesmas atau pun dokter untuk berobat. Pak Tampan berpikir, penyakit bisul tersebut akan sembuh sendiri, namun kenyataannya berkehendak lain. Ternyata penyakit bisul yang menimpanya termasuk jenis bisul bandel yang sulit sembuh. Aswin merasa yakin bahwa penyakit bisul tersebut merupakan hukuman atas dosa-dosa PakTampan. Dosa-dosa yang dimaksud adalah tidak mau membelikan sepeda untuk Aswin dan membuat WC Leher Angsa untuk ibu tiri Aswin. Tidak mau berdebat panjang lebar dengan anaknya, Pak Tampan akhirnya mengakui dosa-dosanya dan berjanji kakan membuatkan WC leher angsa. Namun Pak Tampan kemudian berkata ”Tapi bagaimana dengan bisulku ini?”.

Pengalaman Aswin terhadap penyakit bisul yang menimpa Sapar dengan menggunakan permainan biola yang dilakukan oleh Johan kemudian diterapkan kembali pada ayahnya. Hasilnya penyakit bisul ayahnya pecah, namun terjadi sedikit pendarahan. Akhirnya Pak Tampan dengan terpaksa dibawa pergi ke Puskesmas. Ayah Aswin pun sembuh dan menepati janjinya untuk membuat WC Leher Angsa di rumahnya.

Setelah bertahun-tahun, akhirnya semakin banyak fasilitas buang hajat di rumah yang dibuat oleh orang-orang. Meskipun masih ada beberapa orang yang tetap melakukan kegiatan buang hajatnya di kali. Alasannya, karena mereka merasa lebih nyaman apabila bagian p@nt@tnya terendam di dalam air.

Sinopsis Film Leher Angsa


Posting Komentar